Thursday, August 03, 2006

Tips Memberi Nama Anak (1)

Jauh sebelum kelahiran putri kami yang pertama, saya dan istri sudah mulai sibuk cari-cari nama anak. Bahkan sampai kami mencetak semua daftar nama bayi yang diurutkan per Abjad, urut per Makna Nama, urut per Jenis Kelamin, sampai urut per Asal Negara. Tapi ternyata justru kami bingung sendiri dan akhirnya daftar nama itu tidak kami pakai.

Berdasarkan pengalaman kami, untuk berkreasi memberi nama anak dapat dilakukan langkah2 berikut ini :
1. Mempersiapkan nama anak di masa kehamilan istri, merupakan waktu yang baik… sebab diskusi kecil spt ini mempererat komunikasi antara suami dan istri.
2. Tidak ada salahnya memiliki daftar nama-nama bayi yang lengkap, sebab pasti daftar nama ini semua memiliki makna yang positif. Tetapi lebih baik lagi jika kita sudah memiliki alternatif2 ‘tema’-nya sebagai batasan agar tidak pusing sendiri membaca list nama yang begitu panjang. (untuk berbagai ‘tema’ dapat dicari dari sumber2 ide yang akan dituliskan pada artikel bagian ke-2).
Sebagai contoh, saya dan istri sepakat untuk mencari nama anak dengan batasan2, seperti ini:
a. Penamaan anak terdiri dari 3 bagian.
Nama depan adalah nama baptis (kebetulan kami dari keluarga Katholik). Nama tengah adalah nama panggilan. Dan terakhir adalah nama keluarga (point c). Nama baptis sendiri, kami telah membuat batasan adalah nama-nama dari malaikat pelindung (spt : Gabriel -malaikat pembawa kabar baik- yang kami pakai untuk putri kami dengan nama Gabriella).
b. Nama panggilan perlu dipersiapkan karena terkadang ada nama dengan ejaan asing yang kurang bagus kedengarannya ketika dilafalkan. Sebagai contoh, nama anak saya: Gratia, jika dilafalkan secara harafiah panggilan “Grat..” tentu kurang menarik sehingga kami mempersiapkan nama panggilannya: Grace… ini pun tidak terlalu menyimpang dari nama sebenarnya.
c. Kalau anak lebih dari satu, maka dipersiapkan nama belakang yang sama.
Pada beberapa orang, menggunakan marga di depan / di belakang namanya. Saya sendiri tidak menggunakan nama marga untuk anak kami, melainkan gabungan nama saya dan istri (saya sertakan sebagai contoh di point 3.a)
Dengan batasan-batasan itulah kami lebih mudah mencari nama anak karena lebih terfokus sifatnya. Semua hal di atas sangat bergantung dengan kondisi dan keinginan Anda masing-masing dalam kesepakatan bersama pasangan Anda. Apalagi pada beberapa kultur budaya, ada kepercayaan seperti nama anak tidak boleh panjang-panjang atau yang bermakna terlalu besar karena dipercayai membuat anak susah ‘menyandangnya’, dsb yang akan sangat mempengaruhi pembuatan nama anak itu sendiri.
3. Terakhir untuk pembuatan nama itu sendiri bisa terdiri dari berbagai pilihan,
a. nama gabungan dari nama ayah dan ibu
misal : nama ayah = Herry, nama Ibu = Sisca,
nama anak = Andhesca --> gabungan dari kata (An)ak (d)ari (he)rry + si(sca); atau
nama ayah = Dendi, nama Ibu = Rina,
nama anak = Dendri --> gabungan dari kata (Dend)i + (Ri)na
b. nama yang ber-rima
nama lengkap yang ber-rima atau ber-intonasi mengikuti kaidah sastra juga bisa terdengar unik dan menarik.
misal : rima ‘a-a-a-a’ seperti : ‘Anna Maryam’; atau
rima ‘a-b-a-a-b-a’ seperti : Anissa Kalila

Selamat berkreasi dan temukan keasyikan tersendiri menciptakan nama anak bersama suami/istri Anda… ;-)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home